Sabtu, 08 Februari 2014

Tentang Sesuatu: Yang Dulu, Rasa Baru (Part. II)



      Setelah kita membicarakan intro bahasan dibagian ini, sekarang jari-jemari saya akan mengantarkan anda pada klimaks. Yeaaaaahhhhhh ohhh myyy goaaaat. Ihhhh kimochiiiiii~ . Ah, Apaan sih. Jari-jemari saya akan mengetik Klimaks bahasan tulisan random yang kemaren maksudnya.
Jikalau ada satu dari kalian belum membaca intronya, langsung saja klik link itu tadi ya. Nggak tau apa itu link? Yaa amplop, makanya kamu jomblo. Makanya kamu sebentar lagi akan jomblo (bagi pembaca yang ber-relationship).
Sungguh, sangat penting untuk mendalami intro terlebih dahulu sebelum mendapat sebuah klimaks. Karena dengan intro kamu bisa menguatkan mental, membuat pikiran tidak dangkal, dan mencapai berat badan ideal. Sebegitu pentingkah intro? Iya, kemaren tetanggaku divonis kanker feses gara-gara nyanyi sebuah lagu langsung pas REFF-nya (klimaks) tanpa sebuah intro. Kata dokter sel-sel feses di usus besarnya mengalami mutasi genetik akhibat kejutan tiba-tiba dari sebuah REFF lagu dangdut koplo. Begitu naas, manusia memang ringkih dalam menerima sesuatu hal yang mengejutkan secara tiba-tiba. Makanya jangan coba-coba untuk mendapat klimaks tanpa intro. Nih sekali lagi aku kasih link intro bahasan ini. Ini nih klik.
Saya beri waktu sana buat baca dulu, yang udah baca silahkan tunggu dengan ditemani penampakan sampel feses yang terkena kanker berikut ini:

Ilustrasi: Mutasi genetik feses, penyebab kanker



Yak . . . .

Blog di masa kini telah menjadi sebuah hal yang patut untuk diketahui setiap insan manusia di muka dunia maya. Bagaimana tidak, blog bagi para penjelajah dunia ini sudah menjadi salah satu wadah paling nyaman untuk bersinggah. Layaknya sebuah rumah di dunia nyata, blog menampung segala pemikiran, uneg-uneg, keluh-kesah sehari-hari, informasi dari manapun, bahkan sampah dari pikiran kita. Kalo blog adalah rumah, lalu media sosial kayak Fesesbook, Tititwer, dan Batu dinding goa itu termasuk apa? Hmmmm. Bisa diperumpamain kalo Blog itu rumah kontrakan lah, masih nyewa ke yang punya tanah sama bangunan dari blogger, wordpress, dll. Sedangkan kalo  media sosial itu cuma kos-kosan, nyewa ruang doang yang notabene terbatas untuk gerak-gerik dan berbicara. Kita bisa sih ganti wallpaper, pajangan foto kita, dan pernik-pernik kecil lainnya. Tapi ruang kecil tersebut nggak bisa seutuhnya kita ubah konsep besarnya kayak blog. Di Tititwer cuma bisa nulis maksimal 140 karakter, tapi blog bisa nulis skripsi sampe muter-muter. Kalo di Fesesbook cuma bisa jualan barang hanya di album-album foto yang udah ditentuin, di blog bisa bikin toko pribadi yang lengkap dengan etalase dan rumbai-rumbai hiasan sebuah kompleks pertokoan. Disamping kos-kosan dan kontrakan tentunya ada yang udah punya rumah pribadi. Rumah pribadi tersebut adalah website! Uehehehe.ulalalala. selamat kepada yang udah punya rumah pribadi di dunia maya, semoga pendamping hidupmu yang awal kenalan dulu lewat dunia maya cakepnya nyata.
Kembali pada jalur klimaks bahasan, seperti penjelajah dunia maya lainnya blog bukan sesuatu yang baru buat saya. Kenal sama blog udah dari masa tansisi SMP-SMA dengan difasilitasi oleh komputer pentium 4 paling tinggi speknya (kuat main minesweeper tanpa lag, widiiiiih). Dulu pun saya pernah mempunyai sebuah blog yang tak berisi gitu. Males nulis panjang-panjang sih soalnya. Apalagi tak berselang lama kemudian Fesesbook yang baru lahir di dunia maya mempunyai efek besar pada tujuan persinggahan para penjelajah. Semua mulai berbondong-bondong teralihkan perhatiannya kesana, tak terkecuali diri saya yang labil ini. Dimulai membuat akun, saya kemudian aktif di Fesesbook, jauh lebih aktif daripada di blog tentu saja. Tiap menit saya nulis dan ngepost berisi cerita sehari-hari dan foto-foto terbaru. Akhir-akhirnya post saya mengarah ke curhat,  mengarah ke menye-menye sedih, kemudian mengarah ke sebuah trend hina sepanjang masa bernama : Alay. Layaknya seorang programmer yang cekatan mengetik kode-kode pemrograman, saya dulu juga lihai mengetik kode-kode bahasa alien di tembok Fesesbook. Dan layaknya artis terkenal yang video bokep dan foto syurnya tersebar luas di internet, saya juga tak mau kalah dengan menyebar foto-foto pribadi dengan berbagai gaya yang menggoda. Bedanya kalo foto syur artis bikin birahi, kalo foto saya bikin impotensi.


“Saya mengakui kalau saya pernah alay. Karena alay adalah salah satu tahap menuju kedewasaan. Dan untuk menjadi dewasa sempurna, mengakui kesalahan dan menerima tiap kekurangan masa lalu adalah sebuah keharusan” – Jagad , dalam Deklarasi Penyucian Diri Dari Partikel Alay, 2010.


Setelah keadaan diri saya suci, tentu saja lingkungan Fesesbook yang masih banyak tercemari orang-orang yang belum bertaubat membuat saya tdak bisa tinggal lebih lama. Terbesit dipikiran untuk kembali ke kontrakan lama di blogger. Namun sayang, seseorang yang pernah saya sayang mengenalkan saya pada sebuah tempat singgah baru. Kos-kosan tersebut bernama Tititwer. Sama seperti namanya, Tititwer disukai banyak wanita dan banyak juga pria yang punya. Ah maksudnya ngetren lah dikalangan mana saja. Tak berselang lama saya mulai kecanduan main sebut-sebutan di timeline. Sembarang ngomong singkat dan berinteraksi dengan padat antarsesama pengguna menjadi makanan pokok sehari-hari hingga menjadi keterusan sampai kini. Akhirnya saya tidak pernah kembali ke kontrakan saya yang lama di blogger. Waktu silih bergantian dari menit ke jam, dari jam ke hari dan bulan. Blog saya tertelantarkan, dirundung kesendirian, dan terus-terusan dinaungi kekosongan.
Akhir-akhir kemarin otak kecil saya mulai berbicara. Dia merasa jenuh dengan tulisan yang gitu-gitu aja. Wadah yang lebih besar untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran mutlak dibutuhkan. Apalagi saya udah menginjak masa-masa yang menuntut untuk banyak menulis. Ya, masa perkuliahan. Tiap saat tugasnya nulis, ujian nulis, mau lulus juga kudu nulis. Jadi ada baiknya saya membiasakan menulis juga. Dalam format panjang dan bermuatan tentu saja. Karena ujian nggak akan bisa dapet A walau jawaban kita banyak yang ngretweet. Skripsi sampai zaman kaca busuk pun juga kagak bakal lolos kalau isinya cuma 140 karakter. Maka dari itu saya kemudian mencari jalan menuju alamat kontrakan blogger saya yang dulu untuk kembali nulis blog.
      Namun betapa terkejutnya bulu ketek saya saat sampai di halaman blog lama. Tempat yang telah lama ditinggalkan itu kini sedang digunakan untuk tempat uji nyali program dhemit-dhemit oleh salah satu  saluran televisi rahasia di Indonesia. Begitu masuk di halaman depan saya disambut pria bergundul siomay dengan jubah hitam menatap tajam ke arah saya. Diikuti juga oleh beberapa kru yang memakai seragam kerja bertuliskan (Masih) Dunia Janin di bagian perutnya. Saya yang tak peduli karena sedang kangen berat sama si blog lama mulai masuk lebih dalam. Suasana begitu gelap dan memang terasa mencekam mengingat tempat tersebut telah lama ditinggal dalam kekosongan. Sambil sesekali mengamati pojok ruang serta atap yang banyak terbangun sarang laba-laba dan burung onta, saya terheran-heran karena menemukan beberapa kamera CCTV yang terpasang rapi. Sepertinya saya dulu nggak punya cukup uang untuk beli barang mesum seperti itu. Dari arah ruang tengah terlihat cahaya seperti lilin yang ditunggui oleh seseorang. Wah, ternyata ada orang baik yang menjaga blog lama saya selama ini agar tidak kemalingan, saya harus berterimakasih tentu saja. Kemudian saya mempercepat langkah untuk menghampiri seseorang yang terindentifikasi seperti lelaki tersebut. Saat saya sampai tepat di depannya, tatapan mata kaget dan ekspresi melongo kuda nil tiba-tiba terinstall di wajahnya. Sambil melambaikan kedua tangan dan mengarah-arahkannya ke tiap sudut ruangan, orang yang nyatanya  beneran lelaki tersebut berteriak:

“Toloong, saya nggak kuaaaaaat, sayaaa udah nggak kuaaaat”

“wah, wah, kenapa mas ada apa mas?”, balas saya ikutan panik

“Aaaaaaaaaakkkkkkkk”, lelaki tersebut malah ejakulasi dini tambah berteriak keras

“saya nggak kuaat, beneran, saya nggak kuaaaat”

Dengan segenap perasaan dari hati yang terdalam, saya mencoba tetap tenang dan memegang erat kedua tangan lelaki tersebut.

      “Mas, yang tabah mas, tetap kuat. Saya tau kok rasanya melihat dirinya pergi berpaling dengan lelaki lain. Saya tau rasanya mas. Kita sependeritaan. Sini saya peluk”

       “ . . . . . . . . . . . . . . . “

. . . . . . . . . . . . . . . . . .  *peluk*


Tiba-tiba si pak gundul berjubah dan kru-krunya yang tadi ada di halaman depan muncul berlarian ke arah ruang tengah tempat kita berpelukan. Mereka mengambil ancang-ancang menyergap kami. Saya yang sibuk berpelukan dan lelaki tadi yang ternyata sudah pingsan tidak bisa menghindari sergapan. Kami dipisahkan, lelaki tersebut dibawa beberapa kru pergi, dan saya . . . . saya tidak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu. Yang saya ingat, saya terbangun dengan pantat yang terasa sakit sekali untuk duduk. Lalu ada sobekan kertas di sebelah saya yang bertuliskan: “Kau hancurkan skenario program kami, kami hancurkan masa depanmu”.
        Semenjak itu saya takut kembali ke blog saya yang lama. Tapi hal itu tidak mengurungkan niat untuk kembali menjamah dunia bloging lagi. Akhirnya saya putuskan untuk menyewa kontrakan yang baru pada blogger. Dan huwala, kontrakan sederhana yang sedang kau scroll inilah hasilnya. Sesuatu yang baru terasa di berbagai sisi walau ini hanya blog, hal yang dulu pernah saya jamah. Mengawali posting dengan hal-hal tulisan random sepertinya tidak begitu buruk. Hal-hal yang serius kan udah banyak dilakuin di dunia nyata, bosen juga jadi makhluk serius terus-terusan. Lagian ini kan dunia maya, kenapa kata-kataku harus nyata?. 
      Tapi mungkin kedepannya tetep ada lah ya bahasan-bahasan serius untuk latihan nulis skripsi atau latihan melamar dirinya. Kemungkinan sih arah kontrakan ini akan mengarah ke seni hiburan, fakta-fakta dunia, dan karya-karya fiksi. Tentu saja tak lupa topik curhat kehidupan sehari-hari saya seperi bahasan wajib bagi kontrakan lainnya. Jadi, sekian klimaks bahasan dari saya. Jika anda berkenan mari kita saling berfollow-followan seperti di Tititwer. Dan mari bersuka-sukaan seperti di Fesesbook. Saya masih perlu banyak belajar dari teman-teman senior yang sudah menghuni lama kontrakan seperti ini. Mohon bimbingannya~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar