Pernahkah
kalian merasakan suatu rasa yang berbeda dari hal yang telah lama kau kenal? Terasa
baru dan belum pernah kau rasakan, padahal jelas-jelas “sesuatu” itu datang
dari masa lalu yang telah kau jalani. Yang saya maksud “sesuatu” disini bukanlah
mantan pacar. Bahasan kali ini juga bukan membahas tentang hukum balikan sama
mantan menurut ajaran Lord Voldemort. Apalagi membahas hubungan kedalaman
kenangan mantan dengan tingkat keberhasilan peserta uji nyali di acara (Masih)
Dunia Manusia. Tentu bukan.
Memang “sesuatu”
adalah kata yang abstrak dan memiliki banyak sekali penafsiran, bagi yang
sedang dalam mood galau serta menafsirkan “sesuatu” sebagai spesies bernama
mantan, silahkan tutup browser anda. Kemudian cuci tisu-tisu kotor yang berserakan
di sekitar kasur anda sebagai bentuk penebusan dosa atas penodaan benda putih
suci yang menjadi amis atas dasar kenangan mantan yang masih tersisa. Dengan begitu
segel kemantanan di pikiran anda akan lenyap dan bisa mengikuti bacaan rumit
ini dengan lancar jaya.
Berbicara
mengenai “sesuatu”, sepertinya tidak enak kalau terus-terusan saya menggunakan
tanda kutip (“) disekitarnya. Kesannya seperti sedang membicarakan hal yang
kotor, cabul, mesum, atau apalah yang kurang sedap disajikan di khalayak ramai.
Jadi nggak usah pake tanda kutip lagi ya
nyebut sesuatunya. Walau mungkin satu diantara pembaca yang kurang budiman
menganggap bahwa sesuatu tanpa tanda kutip adalah sesuatu milik Yang Mulia Lord
Syahroni. Cih, menyebalkan memang hidup di era kesesatan informatika dimana
bokep-bokep dikuasai pakar telematika dan kata sesuatu hanyalah milik Lord
Syahroni belaka.
Silahkan bagi para pengikut ajaran Lord Syahroni untuk menutup
browser ini juga, kemudian siapkan kendaraan untuk menuju rumah saya. Akan saja
jamu anda, kita pergi bersama, menuju ke rumah Anong tentunya, lalu saya tunjukkan secara
gamblang bahwa Ashonty itu lebih cakep dari Syahroni!!!. Dengan begitu anda
bisa membuka lebar mata, tayamun, bertaubat, kemudian menyadari bahwa Lord
Syahroni bukanlah segalanya. Tiap-tiap orang di dunia memiliki sesuatu di
masing-masing kehidupannya. Sesuatu bukanlah satu-satunya mantra ghaib milik
you-know-who saja.
Evolusi Lord you-know-who, Penyanyi mantra : Sesuatuuu yang ada di hatimuuu~ sesuatuuu yang ada di hatiku~ |
Bagi saya
sendiri, sesuatu yang saya utarakan disini adalah blog. Iya, blog.
“Terus? Kenapa
daritadi ngomongnya muter-muter bertele-tele ngalor-ngidul? Bilang aja dari
awal kalau sesuatu itu blog, gampang kan?”, ungkap salah satu pikiran pembaca
dengan diikuti bibir manyun-manyun ala ambeien style.
Hei hei, sabarlah nak. Semua hal besar kan
berawal dari sebuah pertele-telean. Kamu ada disini karena ayah dan ibumu yang
berhubungan *tiiiitiiiiit* (sensor), hubungan tersebut tentu diawali dengan
komunikasi dan pendekatan. Pendekatan apa yang dipakai mereka pertama kali? Yak,
sebuah obrolan basa-basi yang bertele-tele. Kita semua bisa hidup di bumi ini
juga berkat pertele-telean Adam dan Hawa kok. Coba aja dulu Adam adalah cowok
cuek dan Hawa adalah wanita jual mahal yang nggak mau nengok pas disapa. Nggak akan
ada kesempatan pertele-telean, nggak akan ada kesempatan untuk bikin keturunan,
nggak akan ada manusia di bumi, bumi akan dikuasai Thyranosaurus!
Nah begitulah,
malah nambah bertele-tele kan nih tulisan. Pfffttttt. Yaudah mari kita mulai
bahas aja bagaimana bisa sih blog menjadi sesuatu yang dulu tapi berasa baru
buat saya? Hmmmm. Nantikan di episode berikutnya yaa . . . . . sekalian
menuh-menuhin blog baru ini lah kalau sekali nulis postnya dimutilasi . . . . .
ahahahaha . . . . Brace yourselves, this is the end of beginning.
Lanjutan bisa
dibaca disini (klik aja, kalo belum bisa diklik berarti belum terbit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar